POTENSI BELAJAR DAN BAHASA PADA ANAK ANAK
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Belajar adalah proses atau usaha
yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik
dalam bentuk pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai yang positif
sebagai pengalaman untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah
dipelajari. Sedangkan bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa
bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa manusia adalah
makhluk yang selalu berinteraksi dengan lingkungan hidupnya baik faktor biotik
maupun faktor abiotik. Dengan kata lain manusia disebut dengan makhluk sosial
(zoon politicon). Dalam hubungan antar individu atau makhluk hidup inilah, maka
manusia membutuhkan media untuk untuk berkomunikasi antar yang satu dengan yang
lainnya, dan media yang paling efektif dalam proses hubungan antar individu
(interaksi) adalah Bahasa.
BAB 2
PEMBAHASAN
A Proses Perkembangan Bahasa
Anak
1. Potensi
Berbahasa Anak
Proses perkembangan bahasa anak tidak terlepas dari potensi
yang sudah ada pada diri anak sejak ia di lahirkan. Yang mana potensi berbahasa
individu ialah kemampuan yang masih terpendam yang dimiliki oleh setiap orang
untuk menyampaikan informasi dalam berkomunikasi.
Chomsky dan Woolflok mengatakan bahwa anak dilahirkan ke
dunia telah memiliki kapasitas berbahasa yang terus menerus mengalami
perkembangan. Karena bahasa memiliki fungsi yang sangat signifikan bagi manusia
diantaranya, yaitu : Bahasa sebagai sarana pembangkit dan pembangun
perhubungan yang mamperluas pikiran seseorang, sehingga kehidupan mental
seorang individu menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dari kehidupan mental
kelompok. Selain itu bahasa juga sebagai sarana untuk mempengaruhi kepribadian
seseorang.
Bahkan menurut Deyster bahasa bagi manusia
mamiliki tiga fungsi, yaitu :
1. Bahasa sebagai alat
untuk menyatakan isi jiwa seseorang.
2. Bahasa sebagai
perasaan (mempengaruhi orang lain).
3. Bahasa sebagai alat
untuk menyampaikan pendapat.
Begitu pentingnya suatu bahasa, maka sejalan dengan
kehidupan sosial yang terus berkembang pesat, bahasa pun terus berkembang
dengan pesat bahkan para ilmuwan memberikan perhatian khusus terhadap bahasa
dengan cara menjadikan studi khusus terhadap bahasa.
2. Lingkungan
Dalam proses perkembangan bahasa, meskipun anak sudah
memiliki potensi untuk berbahasa, tetapi potensi itu tidak akan dapat tumbuh
dan berkembang apabila tidak didukung oleh lingkungan. Jelas sekali dalam hal
ini lingkungan merupakan faktor utama yang mendukung proses perkembangan bahasa
anak. Ketika seorang anak dilahirkan, kemudian dia dibesarkan di dalam
lingkungan sosial, berinteraksi dengan banyak orang maka potensi berbahasa anak
akan tumbuh dan berkembang dengan baik sejalan ddengan bertambahnya usia anak.
3. Masa Emas
Agus Sujanto (1996:
26) membagi kemampuan perkembangan bahasa anak menjadi empat masa, yaitu:
1. Masa Pertama (Umur 1,0-1,6)
Pada masa ini, kata-kata pertama yang di ucapakn oleh anak
adalah kelanjutan dari meraban, yang didalamnya terdapat beberapa kata yang di
ucapkan juga oleh anak dari bahasa apapun di dunia ini.
2. Masa Kedua (Umur 1,6-2,0)
Pada masa ini, anak dengan kemampuannya, anak semakin banyak
melihat sesuatu dan ingin mengetahui namanya. Oleh krena itu, ia selalu
menanyakan nama di antara benda-benda yang kebetulan di temuinya.
3. Masa Ketiga (Umur 2,0-2,6)
Pada masa ini, anak semakin tampak sempurna dalam menyusun
kata-kata. Ia sudah menggunakan awalan dan akhiran, walaupun belum sempurna
seperti yang di katakana orang dewasa.
4. Masa Keempat (Umur 2,6 -
Seterusnya)
Pada masa ini, rasa ingin tahu anak terhadap segala sesuatu
semakin bertambah, sehingga pada masa ini anak sering bertanya. Kreativitas
bertanya anak ini adalah suatu hal yang wajar dan harus kita tanggapi dengan
penuh kearifan dan tidak boleh bersifat sinis, apalagi memarahinya. Dan semua
itu tidak lain demi perkembangan pikiran dan memperkaya perbendaharaan bahasa
anak.
Komentar
Posting Komentar