Kesehatan Mental Minggu 7



PENYESUAIAN DIRI DAN PERTUMBUHAN


A.    PENYESUAIAN DIRI
Penyesuaian diri merupakan suatu bangunan/kontruksi psikologi yang luas dan komplek, serta melibatkan semua individu dan tuntutan baik dari lingkungan maupun dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan kata lain, masalah penyesuaian diri menyangkut aspek kepribadian individu dalam interaksinya dengan lingkungan dan dengan dalam dirinya (Desmita, 2009:191)
Penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik, dan frustasi yang dialaminya sehingga terwujud tingkat keselarasan dan harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan dimana ia tinggal (Schneiders dalam desmita. 2009 :192).
Aspek-Aspek Penyesuaian Diri
Menurut Fromm dan Gilmore (dalam Desmita, 2009:195) ada empat aspek kepribadian dalam penyesuaian diri yang sehat, yaitu :
1.      Kematangan Emosional
Kematangan emosional mencakup :
·         Kemantapan suasana kehidupan emosional
·         Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan orang lain
·         Kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan kejengkelan
·         Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan kenyataan diri sendiri
2.      Kematangan Intelektual
Kematangan ini mencakup :
·         Kemampuan mencapai wawasan
·         Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya
·         Kemampuan mengambil keputusan
·         Keterbukaan dalam mengenal lingkungan
3.      Kematangan Sosial
Mencakup :
·         Partisipasi sosial
·         Kesediaan kerjasama
·         Kemampuan kepemimpinan
·         Sikap toleransi
4.      Tanggung Jawab
Tanggung jawab mencakup aspek :
·         Sikap produktif dalam mengembangkan diri
·         Perencanaan secara fleksible
·         Sikap empati dalam hubungan interpersonal
·         Kesadaran akan etika dan hidup jujur
Bentuk-Bentuk Penyesuain Diri
Menurut Gunarsa (dalam Sobur, 2003:529) bentuk penyesuaian diri terbagi menjadi dua, yaitu:
1.      Adaptive, atau sering dikenal dengan adaptasi. Bentuk ini bersifat badani, atau dapat dikatakan perubahan-perubahan proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
2.      Adjustive, bentuk penyesuaian diri yang bersifat psikis, artinya penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri
Faktor-faktor yang mempengaruh penyesuaian diri antara lain (Enung dalam Nofiana, 2010:17) :
1.      Faktor Fisiologis, struktus jasmani merupakan kondisi yang primer dari tingkah laku.
2.      Faktor Psikologis, faktor psikologis antara lain pengalaman, aktualisasi diri, frustasi, dan sebagainya.
Karakteristik Penyesuaian Diri
1.      Tidak adanya ketegangan emosional yang berlebihan
2.      Tidak ada mekanisme pertahanan diri yang salah
3.      Tidak menunjukan frustasi
4.      Memiliki pertimbangan yang rasional
5.      Mampu belajar dari pengalaman
6.      Bersikap realistik dan objektif


PERTUMBUHAN PERSONAL

Manusia merupakan makhluk individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang panjang. Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.

Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya. Carl Rogers (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan : Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan. Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.
Berikut adalah konsep yang berkaitan dengan pertumbuhan personal :
1.      Penekanan pertumbuhan diri ;

Pertumbuhan sendiri adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat hingga dewasa (akhir hayat) pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah), yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

2.      Variasi dalam pertumbuhan ;

Tidak selamanya individu berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya atau mungkin diluar dirinya. Hal ini yang menyebabkan mengapa adanya variasi dalam pertumbuhan.

3.      Kondisi-kondisi untuk bertumbuh ;

Kondisi jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh. Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstomorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan bahwa sistem saraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Disamping itu, kesehatan dan penyakit jasmaniah juga berhubungan dengan penyesuaian diri, kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik pula. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.

4.      Fenomenologi pertumbuhan ;

Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14 Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh disebut sebagai Bapak Psikologi Humanistik.


SUMBER
·         Kartono, Kartini, 2000. Hygiene Mental . Mandar Maju: Bandung
·         Semium, Yustinus.2006.Kesehatan Mental 1.Kanisius:Jakarta

Komentar

Postingan Populer